Denpasar Festival adalah salah satu kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Denpasar, hingga kini sudah mencapai tahun ke 10. Festival ini selalu diselenggarakan menjelang akhir tahun yang berlangsung 4 hari berturut-turut mulai tanggal 28 Desember sampai dengan 31 Desember. Beragam hal yang bisa kalian dapatkan di festival ini, mulai dari kerajinan, bermacam-macam kuliner dan pesta budaya. Berlokasi di Catur Muka, Denfes ini sangat banyak menarik perhatian masyarakat dan juga wisatawan asing.
Kali ini kami akan wisata kuliner lokal yang ada di Denfest 2017 bersama
@liburanbali,
@sikalapmakan,
@foodinframebali dan juga
@platemapsbali yang menjadi guide kami kali ini selama di Denfest untuk mencicipi kuliner lokal. Lebih dari 80 stand kuliner lokal bisa kamu dapatkan di Desfest yang telah dikurasi, jadi kuliner disini tidak main-main loh. HEBAT deh pokoknya, harus bangga dengan kuliner lokal ya.
|
Buku Panduan Kuliner Lokal di Denfest 2017 |
Nah wisata kuliner kita mulai dari icip-icip Sate Babi Khas Kesiman dari Paon Madri, yang istimewa dari sate yang satu ini adalah menggunakan bumbu kacang yang tidak seperti sate babi lainnya menggunakan bumbu cabai. Tekstur dagingnya juga lebih empuk karena didiamkan dalam bumbu selama satu hari.
Ronde kedua kita lanjut cobain Lawar Gurita dan juga Sate Gurita plus Nasi Goreng Toro (buluh babi). Pertama kali mendengar Toro (buluh babi) agak sedikit ragu karena kan beracun ya, nah setelah dijelaskan oleh pemiliknya ternyata yang beracun pada buluh babi itu adalah durinya dan yang diolah dalam nasi goreng ini adalah dagingnya yang tidak beracun, jadi masih aman untuk dikonsumsi. Tapi, pengolahannya harus tepat juga ya. Lawar Gurita yang satu ini menjadi favorite kami karena tekstur gurita dipadu dengan bumbu bali sangat pas dan nikmat disantap dengan nasi hangat. Kalau kamu ingin cobain, warung ini buka di daerah Serangan tepatnya di sebelah pom bensin, warung ini bernama Warung Tepi Pasih Serangan.
|
Lawar Gurita |
|
Sate Gurita dan Nasi Goreng Toro |
Selanjutnya kita menuju ke makanan yang ada di Kertalangu, yapp ini dia Nasi Tekor. Kalau kalian pernah mencoba nasi ini pasti akan suka, karena porsinya yang cukup memuaskan dengan beragam lauk khas Bali yang enak. Uniknya adalah pengajiannya menggunakan tekor (daun pisang yang dibentuk sedemikian rupa) pengganti piring yang sering digunakan oleh masyarakat Bali jaman dulu.
|
Nasi Tekor |
Karena kita suka dengan Babi, akhirnya memutuskan untuk mencoba Nasi Be Genyol Abian Kapas. Porsi yang cukup dengan lauk aneka babi yang meggiurkan ini bisa jadi salah satu pilihan kalian ya guys.
|
Nikmatnya menyantap makanan lokal |
|
Nasi Babi Genyol |
Belum puas dengan babi, akhirnya kita menjadi Nasi Jembung dari Chef Bloem. Sesuai dengan namanya, Nasi Jembung ini disajikan dalam mangkok dengan isian nasi plus lauk seperti, babi kecap, ayam sambel matah, pindang dan lainnya. Porsi yang pas sangat membuat kenyangnya juga pas banget. Jika kamu penasaran, makanan ini selain di Denfest bisa kamu temui juga di warungnya yang berada di Jimbaran.
|
Nasi Jembung Babi Kecap |
|
Nasi Jembung Ayam Sambel Matah |
Lanjut lagi kita juga mencoba Blayag Karangasem Warung Lestari. Buat kalian yang belum tau yang namanya blayag, ini adalah sejenis ketupat yang dibentuk memanjang seperti lontong dan ditambah dengan beragam lauk, mulai dari sayur, ayam, hingga kuah yang sangat nikmat. Blayag biasanya identik dengan Buleleng namun kali ini blayag dari Karangasem ini sediki berbeda dengan kuahnya yang manis dan tidak kental seperti blayag Buleleng.
|
Blayag |
|
Patung Catur Muka |
Puas dengan makanan yang berat akhirnya kami memutuskan untuk mencari yang manis-manis dan kamipun menemukan Rujak Kekinian dan juga Laklak Aneka Rasa. Rujak Kekinian ini menggunakan buah campur, tidak hanya mangga tetapi juga berisi wortel, timun dan juga buah jeruk. Cukup pedas dan sangat banyak yang menyukainya. Untuk Laklak Aneka Rasa ini juga sangat ngantre loh dan akhirnya terjawab, laklaknya sangat lembut dengan citarasa yang lezaaatt. Pantesan aja yang sampai ngantre begitu dan yang menjadi favorite kami adalah Laklak Nangka dengan tambahan santan gula merah yang nikmat sekali saat disantap. Menu penutup kulineran kami di Denfest adalah Es Daluman yang seger banget.
|
Suasana Denfest tgl 30 Desember 2017 |
|
Proses Pembuatan Laklak |
|
Laklak Original dan Laklak Nangka |
|
Rujak Kekinian |
|
Es Daluman |
Sebenarnya masih banyak kuliner lokal yang menggoda iman kami untuk mencobanya namun apa daya perut kami sudah sangat penuh. Kalau kalian ke Denfest harus dan wajib cobain kuliner lokalnya ya, jangan cuma beli sosis-sosisan aja hahaha. Sampai jumpa di Denpasar Festival tahun depan ya, semoga makin banyak kuliner lokalnya dan semoga kuliner lokal semakin diminati oleh para kalangan milenial saat ini.
Komentar
Posting Komentar